Warga Binaan Lapas Palu mendapat Voluntary Counseling Test (VCT) kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Palu pada hari Rabu, 05 November 2014 di ruang aula Lapas. Tes ini adalah suatu bentuk tes darah yang digunakan untuk memastikan apakah seseorang sudah positif terinfeksi HIV atau tidak, yaitu dengan cara mendeteksi adanya antibody HIV di dalam sample darahnya. Hal ini perlu dilakukan setidaknya agar seseorang bisa mengetahui secara pasti status kesehatan dirinya, terutama menyangkut resiko dari perilakunya selama ini.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Palu, Iskandar Irianto Basuki, Bc.IP., SH.,MH mengatakan bahwa VCT ini dimaksudkan untuk mengetahui secara dini status orang terkena virus HIV/AIDS sekaligus merupakan pintu masuk penting untuk pencegahan dan perawatan HIV khususnya di Lapas Klas IIA Palu.
Kegiatan ini juga di rangkaikan dengan Kuliah Umum tentang Psikologi dan Terorisme oleh dua pakar dari Jakarta yang sangat ahli dibidangnya masing-masing, yaitu Prof.Dr.Bambang Pranowo dan Prof.Dr.Hamdi Muluk. Dalam hal ini Lapas Palu bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia.
Prof.Dr. Hamdi Muluk dalam arahannya mengatakan bahwa, Tuhan banyak digambarkan sebagai penuh cinta dan kasih sayang, umat beragama harus mengembangkan cinta kepada sesama manusia termasuk kepada orang yang mungkin membenci kita. Cinta mendorong manusia untuk menghormati harga diri manusia karena dengan ini manusia akan bisa menghargai kebebasaan berfikir, perbedaan pendapat serta mendorong dialog tanpa tekanan dan kekerasan.
Acara ini dihadiri pula oleh Kepala Bidang Registrasi Perawatan dan Bina Khusus Narkotika Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah, Nasir Olabaim, S.IP yang mewakili Kepala Kantor Wilayah dan Kepala Divisi Pemasyarakatan yang sedang Tugas Luar, serta Kepala Sub Bagian Humas dan Laporan Kantor Wilayah, Hi. Muhammad Said, S.Sos. M.Si yang juga mengikuti acara sambil sesekali berdiskusi dengan dua pakar tersebut.
