KAKANWIL LAKUKAN PENGAHARAN TERKAIT KEGIATAN AFTERCARE DI LAPAS PALU SECARA VIRTUAL

Image 007

Palu, Selasa (7/9), Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Tengah (Sulteng) melakukan Pengarahan Program After Care Community yang di lakukan secara virtual. Kegiatan ini di hadiri oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Lilik Sujandi, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB Palu, Gamal Bardi, Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) Perancang Peraturan Peruu Pertama, Aditya Chandradinata, dan seluruh pegawai serta pejabat struktural Lapas Palu. Disamping itu kegiatan virtual ini pun di ikuti oleh Winanti Rodji dari Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Cipinang

Image 005

Kegiatan ini di buka dengan laporan dari Kalapas terhadap kegiatan apa saja yang sudah di laksanakan. Kalapas melaporkan bahwa lapas palu telah melakukan pembinaan Mental Spiritual dan Wawasan Kebangsaan dari TNI serta kegiatan baris berbaris, Serta kegiatan dari Dinas Sosial mengenai bimbingan Sosial (counsellor), Bimbingan Keagamaan dari Kementerian Agama, Counseling dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP), Serta pelaksanaan kegiatan kerja seperti otomotif dan kerajinan tangan dan lain lain.

Image 008

Setelah itu kegiatan ini dilanjutkan dengan pengarahan dari Kakanwil yang menyampaikan bahwa kegiatan Aftercare lahir karena adanya kekosongan sistem di mana kita harus menjaga kesehatan dan pemuliha mereka yang menjalani rehabilitasi serta memastikan subyek pengawas, pelatih atau counsellor sudah memahami tugasnya. Yaitu konsep diri, Pengamalan diri dan Pengaruh diri. Lilik menekankan bagaimana kita merancang kegiatan untuk mendukung dari 3 prospek tersebut, dan perlu membuat komunitas aftercare itu sendiri. Melaksanakan program di ruang terbuka agar memberikan dampak postif terhadap rekan rekan yang berada di lingkungan sekitarnya agar yang lain terpengaruh kegiatan positif dari kegiatan itu sendiri. “Kita Pembina (Ahli Pemasyarakatan) adalah motivator agar ada pengembangan diri dari lingkungannya” ujar Lilik.

Image 014

Winanti menambahkan bahwa komunitas tersebut harus di kembangkan dan mampu memberdayakan lingkungannya dan bagaimana mengembangkan kemampuan bertahan hidup (Suvival Skill) yaitu bagaimana bisa bertahan di lingkungan masyararakat. Seperti tidak menggunakan narkoba, dapat mengembangkan lingkungan masyarakat. ”Di dalam kegiatan aftercare bukan hanya para peserta rehabilitasi saja yang terlibat, tapi lingkungan juga masuk kedalam di situ dan mereka harus bisa berbaur.” Winanti menekankan bahwa yang penting dari aftercare bukan hanya sekedar kegiatan tetapi membangun komitmen. Disamping itu kegiatan ini harus tersistem, ada mentoring dan laporan hasil agar terlihat kegiatan Aftercare ini berhasil atau tidak tutup Winanti.

Image 002

Image 010

Cetak