Badung - Gelaran Internasional Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) ke-61 yang akan berlangsung di Bali semakin dekat, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H. Laoly didampingi Plh. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI, Reynhard Silitonga dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Romi Yudianto melakukan kunjungan ke Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Kelas I Khusus Ngurah Rai pada Kamis (14/10). Adapun tujuan kunjungan tersebut adalah untuk memastikan kelancaran dan kesiapan kedatangan dan keberangkatan para delegasi yang akan menghadiri AALCO.
Dalam kunjungannya, Menteri Hukum dan HAM berkesempatan untuk meninjau fasilitas imigrasi, prosedur pemeriksaan, jalur kedatangan para delegasi serta koordinasi antarinstansi terkait hingga. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa seluruh tahap pemeriksaan Imigrasi berjalan dengan lancar selama acara AALCO berlangsung. Imigrasi Ngurah Rai telah menyiapkan 3 (tiga) Konter yang akan menangani delegasi AALCO dimana masing-masing konter tersebut terdapat 2 (dua) petugas. Selain petugas pada konter kedatangan Internasional, terdapat juga 2 (dua) petugas Imigrasi pada terminal VIP.
"Demi mensukseskan gelaran Internasional AALCO, kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh delegasi yang datang ke Bali dalam rangka menghadiri Pertemuan AALCO. Kami akan bekerjasama dengan semua pihak terkait untuk memastikan kelancaran dan menjaga keamanan selama pelaksanaan acara berlangsung", ujar Yasonna.
Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan sesi tahunan Asian-African Legal Consultative Organization (AALCO) ke-61 yang akan berlangsung di Bali mulai tanggal 15 hingga 20 Oktober 2023.AALCO adalah forum konsultasi antara negara-negara Asia dan Afrika yang bertujuan untuk menyelaraskan pandangan mengenai isu-isu hukum serta mencapai pemahaman bersama untuk mengadvokasi kepentingan negara-negara di Asia dan Afrika. Forum ini dibentuk setelah Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 di Bandung, dan Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno, menjadi salah satu inisiatornya.
Sesi tahunan AALCO ke-61 diperkirakan akan dihadiri oleh 47 negara anggota, 2 negara pengamat tetap, 42 negara pengamat, 2 otoritas pengamat, dan 24 organisasi pengamat.