Tentena, Kab. Poso – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Republik Indonesia, Supratman Andi Agtas, secara resmi membuka Festival Danau Poso (FDP) 2024. Dalam kunjungannya, Menteri Supratman mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung dan ikut serta dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI/BBWI).
Festival Danau Poso yang berlangsung meriah ini menjadi ajang yang tepat untuk mempromosikan produk-produk lokal serta keindahan alam Poso. Ia menyampaikan pentingnya mendukung produk dalam negeri dan mengembangkan potensi wisata lokal.
Terlebih, kata Supratman, Danau Poso sendiri memiliki daya tarik yang memukau dengan luas kurang lebih 36.000 hektare menobatkan danau ini sebagai yang terbesar ketiga di Indonesia dan berpotensi menjadi daerah pengembangan industri dan ekonomi kreatif berkelas dunia, yang dapat menopang ekonomi nasional.
“Danau Poso ini memiliki sumber daya yang begitu banyak, yang dapat menjadi penopang ekonomi daerah bahkan nasional. Tentunya, ini menjadi perhatian kita semua untuk terus mengembangkannya,” ujarnya di Anjungan FDP, Jum’at, (11/10/2024) malam.
Dalam kesempatan yang sama, dengan didampingi Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar, Menteri Supratman juga menyerahkan secara simbolis sejumlah sertifikat kekayaan intelektual komunal atas pengetahuan tradisional Beka Loka, Tambi, Onco Marago Masapi dan Ituwu Wayawo kepada Pemerintah Kabupaten Poso. Hal ini bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum atas produk-produk lokal yang telah dihasilkan.
Bukan hanya itu, bersama dengan Hermansyah Siregar, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng dan Rony Hartawan, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulteng, ia juga turut menyerahkan hadiah kepada para pelaku usaha kecil dan menengah atas bentuk kontribusi mereka yang sangat progresif pada program pendampingan pasca onboarding Gernas BBI/BBWI tahun 2024.
“Saat ini di Kab. Poso terdapat 17 Kekayaan Intelektual Komunal yang tercatat dalam sistem nasional, kekayaan intelektual ini menjadi komponen penting dalam kebijakan ekonomi karena memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional,” terang Supratman.
“Mudah-mudah penyerahan sertifikat ini menjadi sejarah baru dalam perlindungan Hak Kekayaan Intelektual Komunal. Semoga hal ini senantiasa ditingkatkan,” harapnya.
Mengusung tema “Spirit Of Molimbu (Limbayo mPombetirinai)”, konsep acara FDP 2024 ini berfokus pada pelestarian Tradisi Molimbu, yang merupakan tradisi masyarakat untuk berkumpul dan makan bersama baik dalam keadaan suka maupun duka.
FDP kali ini tidak hanya dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan seni dan budaya, tetapi juga menjadi ajang pameran produk UMKM. Berbagai produk khas Sulawesi Tengah seperti tenun ikat, kerajinan tangan, dan makanan olahan dipamerkan dan dijual kepada pengunjung.
Plt. Bupati Poso, M. Yasin Mangun selaku penyelenggara acara menyampaikan apresiasi atas kehadiran Menteri Supratman dan dukungannya terhadap pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Poso.
“Kami berharap dengan adanya festival ini, Poso semakin dikenal sebagai destinasi wisata yang menarik dan produk-produk UMKM kami semakin dikenal luas,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Penjabat Sementara Gubernur Sulteng, Novalina, ia juga mengaku bersyukur atas kehadiran kali kedua Menteri Supratman di Sulteng.
Ia juga menyebut bahwa FDP bukan hanya untuk hiburan semata, namun menjadi momentum bagi seluruh masyarakat untuk bahu membahu menggelorakan semangat cinta atas produk dan pariwisata di Indonesia, khususnya Sulawesi Tengah.
“FDP bukan hanya hiburan semata, akan tetapi menjadi momentum bagi kita semua untuk mempromosikan betapa indahnya kekayaan alam di Sulawesi Tengah,” ujarnya.
Tidak hanya itu, FDP yang digelar hingga tanggal 13 Oktober 2024, turut dirangkaikan dengan Harvesting Gernas BBI/BBWI, ditujukan untuk mendukung produk lokal dan memperkenalkan keunggulan produk-produk dan pariwisata Indonesia kepada pengunjung.
Sebagai Campaign Manager Gernas BBI/BBWI di Sulteng, Hermansyah Siregar menyebut bahwa Kemenkumham Sulteng telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Bank Indonesia perwakilan Sulteng, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Sulteng, dan Pemda Kabupaten Poso.
Hermansyah Siregar mengatakan bahwa Kemenkumham Sulteng terus berusaha membangun kesadaran masyarakat untuk menggaungkan Gernas BBI/BBWI tahun 2024.
“Ini kegiatan kita semua, dari kita untuk kita, mari menjadi bagian dalam sejarah kemajuan bangsa yang besar ini. Mari jadi pelopor Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia,” terangnya.
Selama kegiatan tersebut, Hermansyah Siregar juga menyampaikan bahwa masyarakat dapat memanfaatkan layanan konsultasi hukum gratis untuk berbagai layanan, seperti Kekayaan Intelektual, Administrasi Hukum Umum, Bantuan Hukum, Perlindungan HAM, Pameran Produk Warga Binaan hingga Keimigrasian.
“Kami berharap dengan adanya stand konsultasi hukum ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya hukum dalam kehidupan sehari-hari. Kami juga berharap masyarakat dapat memanfaatkan layanan ini sebaik-baiknya,” pungkas Hermansyah Siregar.
Tidak hanya dihadiri sejumlah tokoh penting dari Pemerintah Pusat maupun Daerah, Harvesting Gernas BBI/BBWI pada FDP tersebut disaksikan oleh para wisatawan mancanegara, yang begitu takjub atas keindahan alam dan kearifan budaya yang berada di Danau Poso.
Dengan suksesnya penyelenggaraan Festival Danau Poso 2024, diharapkan dapat semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mendukung produk dalam negeri dan mengembangkan potensi wisata lokal.
HUMAS KANWIL KEMENKUMHAM SULTENG